Dalam dunia kerja yang semakin dinamis dan penuh tantangan, kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan karyawan semakin penting. Dua konsep yang sering muncul dalam konteks ini adalah employee reskilling dan employee upskilling. Meskipun keduanya berfokus pada pengembangan karyawan, terdapat perbedaan mendasar dalam tujuan dan pendekatannya. Artikel ini akan membahas lebih mendalam mengenai employee reskilling, perbedaannya dengan upskilling, serta manfaat dari pendekatan-pendekatan tersebut.
Pengertian Reskilling dan Upskilling
Reskilling adalah proses pelatihan karyawan untuk menguasai keterampilan baru yang berbeda dari keterampilan sebelumnya. Reskilling sendiri bertujuan untuk mempersiapkan karyawan menghadapi peran atau tanggung jawab baru dalam organisasi. Reskilling biasanya dilakukan ketika posisi atau keterampilan yang dimiliki oleh karyawan saat ini tidak lagi relevan atau diperlukan dalam perusahaan. Sehingga karyawan perlu menguasai keterampilan yang memungkinkan mereka berkontribusi dalam peran baru. Jadi, reskilling mempersiapkan karyawan untuk mengisi posisi lain dalam perusahaan, yang mungkin sama sekali berbeda dari pekerjaan mereka sebelumnya.
Baca Juga: Employee Upskilling, Definisi, Contoh, dan Penerapannya
Contoh nyata reskilling dapat dilihat pada kasus perubahan peran dalam perusahaan manufaktur yang mengadopsi otomatisasi. Misalnya, seorang karyawan yang sebelumnya bertugas di lini produksi manual dilatih untuk mengoperasikan mesin otomatis. Bila perlu, ia juga dapat dilatih untuk memegang posisi yang lebih analitis, termasuk analisis data produksi.
Berbeda dari reskilling, upskilling adalah proses pelatihan karyawan untuk meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliki agar lebih sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Dengan upskilling, karyawan mendapatkan tambahan pengetahuan atau peningkatan kemampuan dalam posisi pekerjaan yang sama. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan atau standar yang lebih tinggi seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan teknologi.
Sebagai contoh, seorang analis data dapat mengikuti pelatihan machine learning atau data visualization agar dapat menghasilkan analisis yang lebih kompleks. Dengan demikian, upskilling berfokus pada peningkatan kemampuan dalam peran yang sama sehingga karyawan dapat beradaptasi dengan perkembangan tugas-tugasnya.
Perbedaan Utama Antara Employee Reskilling dan Employee Upskilling
Secara garis besar, perbedaan antara reskilling dan upskilling dapat diuraikan sebagai berikut:
Baca Juga: Manajemen Antar Karyawan
- Tujuan dan Sasaran
Reskilling berfokus pada pelatihan karyawan agar mereka dapat menjalankan peran atau posisi baru dalam perusahaan. Hal ini biasanya dilakukan ketika peran saat ini diperkirakan tidak akan ada lagi di masa depan. Upskilling bertujuan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dalam peran mereka saat ini. Karyawan dilatih untuk menguasai keterampilan tambahan dalam bidang yang sama guna menghadapi tantangan pekerjaan yang terus berkembang.
- Pendekatan Pelatihan
Reskilling melibatkan pembelajaran keterampilan baru yang mungkin tidak terkait dengan pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya. Pelatihan reskilling seringkali berlangsung lebih lama karena mencakup pembelajaran dari awal mengenai keterampilan baru. Upskilling cenderung berfokus pada peningkatan keterampilan yang sudah ada. Sehingga program pelatihan cenderung lebih spesifik dan lebih ringkas karena hanya menambahkan kemampuan baru pada keahlian yang sudah dikuasai.
- Waktu dan Biaya
Reskilling membutuhkan waktu dan biaya yang lebih besar karena karyawan harus mempelajari keterampilan yang berbeda dan mempersiapkan diri untuk peran yang sama sekali baru. Upskilling biasanya lebih cepat dan ekonomis karena tidak membutuhkan pelatihan dari awal, melainkan hanya berupa penambahan atau peningkatan keterampilan.
Baca Juga: Employee Experience, Konsep dan Implementasinya di Dunia Kerja
Mengapa Reskilling dan Upskilling Penting?
Kedua strategi ini sama-sama penting dalam menghadapi perubahan yang semakin cepat di dunia bisnis modern. Berikut adalah beberapa alasan mengapa perusahaan perlu melakukan reskilling dan upskilling bagi karyawannya:
- Menghadapi Perubahan Teknologi
Teknologi yang terus berkembang menuntut karyawan untuk beradaptasi dengan cara kerja baru. Reskilling dan upskilling memungkinkan karyawan agar tidak ketinggalan dalam perkembangan teknologi yang ada.
- Mengurangi Turnover Karyawan
Dengan menyediakan kesempatan reskilling dan upskilling, perusahaan dapat mempertahankan karyawan yang sudah ada dan mengurangi tingkat turnover. Karyawan pun akan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk berkembang dalam perusahaan.
- Efisiensi Biaya dan Waktu
Mempersiapkan karyawan yang sudah mengenal budaya perusahaan dan proses internal lebih efisien dibandingkan harus merekrut, melatih, dan mengintegrasikan karyawan baru. Reskilling dan upskilling membantu perusahaan menghemat biaya yang diperlukan untuk rekrutmen dan pelatihan karyawan baru.
Baca Juga: Indikator Work Life Balance dan Tips Mencapainya
- Meningkatkan Daya Saing
Karyawan yang terampil dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap perusahaan dan membantu perusahaan berinovasi, sehingga tetap kompetitif di pasar. Dengan reskilling dan upskilling, perusahaan memiliki tim yang mampu beradaptasi dan memenuhi tuntutan bisnis yang semakin kompleks.
Employee reskilling dan upskilling adalah dua strategi penting pengembangan SDM dalam dinamika dunia bisnis yang sarat perubahan. Reskilling membantu karyawan berpindah peran untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan perusahaan, sementara upskilling meningkatkan kompetensi karyawan dalam peran yang sama. Dengan memahami perbedaan keduanya, perusahaan dapat memilih strategi paling efektif untuk mendukung pengembangan karyawan dan mempertahankan daya saing di pasar.
Selain melakukan reskilling, perusahaan juga perlu mengikuti perkembangan teknologi, terutama dalam area manajemen sumber daya manusia. Salah satunya lewat penggunaan aplikasi HRIS seperti Gaji.id untuk mendukung operasional tim HR perusahaan. Sebagai salah satu aplikasi HRIS terkemuka, Gaji.id dapat mengotomatisasi berbagai proses HR yang memakan banyak waktu bila dilakukan secara manual. Proses-proses seperti penggajian, absensi karyawan, pemotongan iuran-iuran kini dapat dilakukan dengan mudah, langsung dari aplikasi Gaji.id. Ingin mengetahui lebih lanjut tentang aplikasi ini? Hubungi kami atau jadwalkan demo untuk informasi selengkapnya.