Employee Upskilling: Definisi, Contoh, dan Cara Penerapannya

Perusahaan yang sukses pasti dimotori oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berkualifikasi tinggi. Salah satu cara untuk terus meningkatkan kualitas mereka –terutama dalam hal keterampilan dan keahlian yang dimiliki– adalah dengan employee upskilling. Employee upskilling adalah proses meningkatkan keterampilan karyawan agar mereka lebih siap menghadapi tuntutan pekerjaan yang terus berkembang. Sebab, tak bisa disangkal bahwa seiring laju teknologi dan dinamika industri yang cepat, keterampilan lama seringkali sudah tidak relevan. Hal ini membuat upskilling menjadi langkah penting bagi perusahaan maupun karyawan. Upskilling tidak hanya menambah nilai pada kompetensi individu, tetapi juga memberikan dampak positif pada produktivitas dan daya saing perusahaan. Dalam artikel ini kita akan mempelajari mengenai employee upskilling dan langkah-langkah penerapannya dalam perusahaan. 

Manfaat Employee Upskilling

Melakukan upskilling karyawan secara reguler dapat membawa manfaat yang signifikan bagi perusahaan, antara lain:

  1. Meningkatkan Performa Karyawan

Karyawan yang memiliki keterampilan terbaru akan lebih mampu menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan lebih efisien. 

Baca Juga: 3 Tes Penting dalam Pemetaan Talenta Perusahaan

  1. Mengurangi Turnover Karyawan

Dengan memberikan pelatihan dan pengembangan, perusahaan menunjukkan bahwa mereka berinvestasi pada karyawan. Ini dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan, serta mengurangi risiko mereka meninggalkan perusahaan karena merasa kurang berkembang.

  1. Meningkatkan Inovasi

Karyawan yang memiliki keterampilan baru lebih mampu memberikan ide-ide segar. Ketika mereka memiliki pengetahuan terkini tentang tren industri, mereka lebih mungkin mengidentifikasi peluang baru.

  1. Memperkuat Daya Saing Perusahaan

Perusahaan yang melakukan upskilling karyawan akan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan industri. Hal ini berarti perusahaan memiliki keunggulan kompetitif. 

Baca Juga: Indikator Work Life Balance dan Tips Mencapainya

  1. Mengurangi Kesenjangan Keterampilan

Banyak perusahaan menghadapi masalah kekurangan keterampilan atau keahlian tertentu. Upskilling membantu mengatasi kesenjangan ini dengan membekali karyawan dengan keterampilan yang dibutuhkan, sehingga tidak perlu mencari tenaga kerja baru.

  1. Mempersiapkan Karyawan untuk Kesempatan Promosi

Upskilling dapat membantu mempersiapkan karyawan untuk posisi dan tanggung jawab yang lebih tinggi dalam perusahaan.

Contoh-Contoh Employee Upskilling

Untuk lebih memahami tentang upskilling, berikut ini beberapa contoh nyata upskilling karyawan yang mungkin dilakukan perusahaan:

  • Seorang pekerja pabrik mempelajari keterampilan teknis untuk melakukan pekerjaan otomatis
  • Seorang pengembang perangkat lunak mempelajari bahasa pemrograman baru
  • Seorang asisten perawat di rumah sakit mengambil pelatihan menjadi perawat bersertifikat
  • Bagi karyawan yang berpotensi naik ke posisi manajerial, perusahaan dapat memberikan pelatihan kepemimpinan dan keterampilan non teknis lainnya
  • Perusahaan ritel melatih karyawan dalam penggunaan perangkat lunak manajerial yang berbasis cloud.
  • Perusahaan perbankan memberikan pelatihan khusus mengenai bagaimana cara mengidentifikasi ancaman siber dan menjaga data nasabah tetap aman.

Baca Juga: Performance Management, Pengertian, Implementasi, dan Manfaatnya

Cara-Cara Melakukan Upskilling

Ada beberapa langkah upskilling yang dapat diterapkan oleh perusahaan, antara lain:

  1. Melakukan Analisis Kebutuhan Keterampilan

Langkah pertama dalam upskilling adalah mengidentifikasi keterampilan yang paling dibutuhkan oleh perusahaan. Analisis ini dapat dilakukan dengan memperhatikan tren industri, keterampilan yang paling dicari oleh kompetitor, serta mendiskusikan kebutuhan dengan tim manajemen.

  1. Program Pelatihan dan Workshop

Pelatihan dan workshop adalah cara paling umum untuk melakukan upskilling. Perusahaan dapat bekerja sama dengan penyedia pelatihan eksternal atau mengadakan pelatihan in-house sesuai kebutuhan. 

  1. Menyediakan Platform e-Learning

Platform e-learning atau online training memungkinkan karyawan untuk belajar secara fleksibel. Perusahaan dapat berlangganan platform pelatihan online dan memberikan akses bagi karyawan untuk mengikuti kursus yang relevan dengan pekerjaan mereka.

  1. Menerapkan Mentorship dan Coaching

Program mentorship dan coaching dapat membantu karyawan memperoleh keterampilan baru dari kolega yang lebih berpengalaman. Ini juga membantu dalam membangun budaya mentoring di lingkungan kerja.

Baca Juga: Strategi Efektif Mengelola Stres di Tempat Kerja

  1. Memberikan Kesempatan Rotasi Pekerjaan

Melalui rotasi pekerjaan, karyawan diberi kesempatan untuk bekerja di berbagai departemen atau posisi dalam waktu tertentu. Hal ini memungkinkan mereka memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang operasional perusahaan dan meningkatkan keterampilan mereka dalam berbagai aspek.

  1. Menawarkan Program Sertifikasi

Sertifikasi profesional sering kali dibutuhkan untuk bidang-bidang tertentu. Perusahaan dapat mendukung karyawan untuk mengikuti program sertifikasi guna memperkuat kompetensi mereka dan memberikan nilai lebih bagi perusahaan.

Jadi, dapat dikatakan bahwa employee upskilling adalah investasi penting yang memberikan banyak manfaat bagi perusahaan dan karyawan. Dengan proses upskilling yang efektif, setiap karyawan akan menjadi lebih siap dalam menghadapi tantangan masa depan.

Mengatur upskilling karyawan bukanlah perkara mudah. Untungnya kini telah hadir Gaji.id, salah satu aplikasi HRIS terbaik di Indonesia. Aplikasi ini dapat membantu tim HR perusahaan untuk mengotomatisasi proses-proses yang berhubungan dengan upskilling karyawan. Ingin tahu lebih lanjut mengenai aplikasi Gaji.id? Hubungi kami atau jadwalkan demo untuk informasi lebih lanjut. 

Share this Article:

Scroll to Top