Underemployment atau disebut juga pengangguran parsial menjadi isu yang marak dibicarakan saat ini. Pasalnya, kondisi tersebut tidak hanya berdampak pada pekerja, tetapi juga perekonomian negara secara umum. Sehingga isu ini pun semakin mendapat perhatian dari para pengamat, pembuat kebijakan, dan pekerja itu sendiri. Meskipun pengangguran sering dianggap sebagai masalah utama dalam perekonomian dan ketenagakerjaan Indonesia, pengangguran parsial memberikan dampak yang tidak kalah signifikan. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu pengangguran parsial, termasuk jenis-jenisnya, penyebab, dan strategi praktis untuk mengatasinya.
Apa Itu Underemployment atau Pengangguran Parsial?
Pengangguran parsial terjadi ketika seseorang bekerja pada kondisi yang tidak sesuai dengan kapasitas, keterampilan, atau waktu yang diinginkan. Istilah ini pada dasarnya mencakup tiga aspek utama:
- Pekerjaan Parsial
Pekerjaan parsial adalah ketika seseorang bekerja di bawah jam kerja standar penuh waktu (full time), tetapi ingin dan siap bekerja lebih lama. Misalnya, seorang pekerja yang hanya mendapatkan pekerjaan paruh waktu 20 jam per minggu, padahal ia bersedia untuk bekerja 40 jam.
- Pekerjaan Kurang Pemanfaatan Keahlian
Hal ini terjadi ketika seseorang memiliki kualifikasi, pengalaman, atau keahlian tertentu tetapi dipekerjakan pada posisi yang tidak memerlukan kualifikasi tersebut. Contohnya, lulusan teknik yang bekerja sebagai asisten administrasi atau seorang sarjana S1 yang bekerja sebagai petugas kebersihan.
- Pekerjaan Musiman atau Kontrak Singkat
Pekerjaan hanya tersedia dalam waktu terbatas, misalnya pekerja musiman di sektor pertanian atau pekerja lepas (freelancer) tanpa jaminan pendapatan tetap. Meskipun waktu kerja penuh, tapi kontrak kerja hanya berlangsung untuk waktu tertentu. Kontrak tersebut bisa saja tidak berkelanjutan, sehingga cenderung menimbulkan ketidakpastian ekonomi bagi pekerja.
Jenis‐jenis Pengangguran Parsial
Secara umum, pengangguran parsial dapat dibagi ke dalam beberapa kategori berikut:
- Pengangguran Parsial yang Terlihat (Visible Underemployment)
Pekerja pada kategori ini bekerja dengan jam kerja yang lebih sedikit dari standar normal di bidang atau industri mereka. Padahal mereka memiliki keterampilan dan kualifikasi yang diperlukan untuk bekerja penuh waktu. Ciri-ciri pekerja di kategori ini, antara lain:
- Jam kerja yang kurang dari standar
- Keinginan untuk bekerja lebih banyak dengan waktu kerja yang lebih lama
- Pekerjaan bersifat paruh waktu atau sementara
- Pengangguran Parsial yang Tidak Terlihat (Invisible Underemployment)
Individu tipe ini bekerja dalam pekerjaan yang tidak memanfaatkan sepenuhnya keterampilan, kualifikasi, dan pengalaman mereka. Ciri-ciri pekerja pada kategori ini, antara lain:
- Pekerjaan di bawah kualifikasi
- Kurangnya pemanfaatan keterampilan
Penyebab Pengangguran Parsial
Ada beberapa faktor utama yang mendorong terjadinya pengangguran parsial. Mengetahui dan memahami faktor-faktor ini dapat membantu pemerintah maupun industri untuk merencanakan solusi ketenagakerjaan yang lebih baik. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
- Perubahan Struktur Ekonomi
Beralihnya perekonomian dari sektor manufaktur ke jasa seringkali menciptakan kesenjangan keterampilan (skill gap) antara yang dimiliki pekerja dan kebutuhan industri. Hal ini juga berlaku ketika sebuah perusahaan beralih ke teknologi digital. Peralihan tersebut menyebabkan terjadinya skill gap karena tenaga kerja yang ada belum menguasai teknologi yang baru.
- Kelebihan Tenaga Kerja Terpelajar
Produksi sarjana yang melampaui jumlah lapangan kerja sesuai kualifikasi, sehingga sebagian sarjana harus puas dengan posisi yang tidak sesuai kualifikasinya.
- Kebijakan Pasar Tenaga Kerja
Regulasi jam kerja dan upah minimum yang semakin tinggi membuat perusahaan menahan penambahan jam kerja atau perekrutan pegawai penuh waktu.
- Ketidakcukupan Program Pelatihan dan Sertifikasi
Kurangnya kualitas pelatihan dan sertifikasi profesional membuat banyak pekerja tidak dapat meningkatkan keterampilannya secara efektif.
- Ketidakpastian Ekonomi dan Finansial
Dalam kondisi ekonomi yang kurang baik, perusahaan cenderung membatasi jam kerja para pegawainya. Selain itu, mereka juga umumnya memilih untuk merekrut pekerja kontrak daripada pekerja tetap demi mengelola risiko biaya.
Dampak Pengangguran Parsial
Pengangguran parsial menimbulkan dampak yang signifikan, baik bagi individu maupun terhadap perekonomian negara secara keseluruhan.
- Dampak pada Individu
- Pekerja mungkin tidak memperoleh penghasilan yang mencukupi kebutuhan hidup.
- Kurangnya tantangan atau ketidaksesuaian pekerjaan dengan keterampilan menurunkan motivasi.
- Ketidakstabilan karier dapat memicu kecemasan, stres, dan frustrasi.
- Sulit untuk mengembangkan keterampilan atau membangun pengalaman profesional yang relevan.
- Dampak terhadap Perekonomian Negara
- Potensi sumber daya manusia yang ada tidak dimanfaatkan secara maksimal.
- Kurangnya kontribusi optimal dari tenaga kerja akan menurunkan produktivitas nasional.
- Pemerintah mungkin harus mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk bantuan sosial dan pelatihan ulang tenaga kerja.
- Pengangguran parsial dapat memperlebar kesenjangan antara kelompok masyarakat.
Bagaimana Mengatasi Pengangguran Parsial?
Untuk menghindari terjadinya pengangguran parsial, inisiatif individu sangat penting. Beberapa solusi strategis yang dapat dilakukan oleh pekerja agar terhindar dari pengangguran parsial, antara lain:
- Pemetaan dan Pengembangan Diri
Gunakan alat asesmen (misalnya tes minat dan bakat online) untuk memahami keunggulan dan area untuk dikembangkan. Anda dapat pula mengikuti kursus online atau pelatihan di bidang yang sedang naik daun seperti analisis data, digital marketing, atau pemrograman.
- Sertifikasi & Portofolio
Peroleh sertifikat yang diakui industri dan sesuai dengan bidang pekerjaan yang diinginkan untuk menambah bobot kompetensi. Selain itu, dokumentasikan hasil kerja —baik proyek sampingan maupun penuh waktu— sebagai bukti konkret keahlian dan kualitas pekerjaan.
- Networking & Komunitas
Perluas jejaring dengan bergabung di grup diskusi, webinar, dan konferensi virtual. Carilah mentor di industri terkait yang bersedia memberikan arahan, referensi lowongan, atau insight pasar kerja.
- Fleksibilitas Karier
Di perusahaan besar, Anda dapat mengajukan rotasi jabatan untuk mendapatkan pengalaman di berbagai divisi. Anda dapat pula mengambil proyek sampingan untuk menambah pengalaman, sambil tetap mempertahankan pekerjaan utama.
- Negosiasi dan Komunikasi dengan Pemberi Kerja
Ketika sudah bekerja cukup lama di sebuah perusahaan, Anda dapat mengajukan penambahan jam kerja atau perbaikan kontrak. Misalnya dari paruh waktu ke penuh waktu dengan membuktikan nilai tambah Anda. Selain itu, jika Anda mengalami pengangguran parsial dalam hal keahlian, tawarkan untuk mengambil tanggung jawab yang lebih menantang sesuai kompetensi.
- Dukungan Kebijakan & Advokasi
Sampaikan isu pengangguran parsial agar perusahaan dan pemerintah memperluas program magang, sertifikasi, atau pelatihan kerja. Mengikuti program-program pemerintah dapat membawa dampak positif bagi karir dan pekerjaan Anda. Banyak pemerintah daerah maupun pusat menyediakan bantuan pelatihan dan insentif bagi tenaga kerja di sektor prioritas.
Underemployment adalah tantangan multi‐dimensi yang memerlukan pendekatan terpadu. Bagi pekerja, kunci utama terletak pada pengembangan diri pribadi. Sedangkan di sisi lain, para pembuat kebijakan perlu merancang program pelatihan yang sesuai kebutuhan industri dan regulasi yang melindungi pekerja. Dengan harapan, tingkat pengangguran parsial dapat ditekan, sehingga produktivitas dan kesejahteraan masyarakat pun meningkat.
Agar tidak terjadi underemployment dalam perusahaan, departemen HRD perlu melakukan rekrutmen yang lebih efisien dan tepat sasaran. Dalam hal ini, aplikasi HRIS seperti Gaji.id dapat membantu Anda. Dengan sistem filtering yang berbasis AI, aplikasi Gaji.id dapat membantu menyaring lamaran-lamaran yang masuk. Dengan demikian, tim perekrut dapat menemukan dan menempatkan kandidat pada posisi yang tepat sesuai dengan kualifikasi dan keahlian mereka. Ingin tahu lebih lanjut tentang aplikasi Gaji.id? Hubungi kami atau jadwalkan demo untuk informasi selengkapnya.