Dalam beberapa tahun terakhir, istilah polyworking semakin sering terdengar dalam dunia kerja modern. Padahal setelah mengetahui maknanya, mungkin saja beberapa orang sudah melakukan model kerja tersebut sejak lama. Ini merujuk pada praktik seseorang yang memiliki lebih dari satu pekerjaan atau profesi utama secara bersamaan. Pekerjaan-pekerjaan itu bukan sampingan, melainkan kombinasi beberapa peran profesional yang dijalani secara paralel. Fenomena ini berkembang pesat terutama setelah pandemi COVID-19, ketika pola kerja fleksibel dan remote working menjadi semakin umum.
Apa Itu Polyworking?
Istilah ini berasal dari kata “poly” yang berarti banyak, dan “working” yang berarti bekerja. Berbeda dengan moonlighting (bekerja sambilan di luar jam kerja utama) atau side hustle (usaha sampingan untuk menambah pendapatan), polyworking mencerminkan seseorang yang secara aktif menjalani beberapa pekerjaan utama sekaligus, seringkali di bidang yang berbeda. Misalnya, seseorang bisa menjadi desainer grafis lepas, dosen paruh waktu, dan penulis konten digital secara bersamaan.
Konsep ini mencerminkan perubahan besar dalam cara orang memandang karier. Jika dahulu kesetiaan pada satu perusahaan selama bertahun-tahun dianggap ideal, kini banyak profesional muda memilih diversifikasi karier. Tujuannya bisa untuk mendapatkan pengalaman, pendapatan, dan kepuasan yang lebih besar.
Faktor Pendorong Munculnya Polyworking
Ada beberapa faktor utama yang mendorong meningkatnya tren ini di era digital:
- Fleksibilitas Kerja
Kemunculan remote work dan freelance economy memungkinkan seseorang bekerja dari mana saja dan mengatur jam kerjanya sendiri. Hal ini membuat mereka lebih mudah menyeimbangkan beberapa pekerjaan sekaligus.
- Kebutuhan Ekonomi
Kenaikan biaya hidup dan ketidakpastian ekonomi membuat banyak orang mencari sumber penghasilan tambahan. Memiliki beberapa pekerjaan utama menjadi solusi untuk memperluas keamanan finansial dan mengurangi ketergantungan pada satu pekerjaan.
- Perkembangan Teknologi
Platform digital seperti LinkedIn membuka peluang besar bagi pekerja untuk mengakses proyek lintas negara dan industri. Kolaborasi virtual kini lebih mudah daripada sebelumnya.
- Pencarian Makna dan Kepuasan Pribadi
Generasi milenial dan Gen Z cenderung mengejar pekerjaan yang sesuai dengan nilai pribadi mereka. Memiliki beberapa pekerjaan utama memungkinkan seseorang menjalani berbagai peran yang memuaskan sisi kreatif, intelektual, maupun sosialnya.
Keuntungan dan Tantangan
Memiliki beberapa pekerjaan utama menawarkan sejumlah keuntungan yang menjadikannya semakin populer:
- Diversifikasi Pendapatan. Dengan beberapa sumber penghasilan, seseorang lebih terlindungi dari risiko kehilangan pekerjaan.
- Perkembangan Keterampilan. Menjalani berbagai peran memperkaya pengalaman profesional dan memperluas kemampuan lintas bidang.
- Kemandirian Karier. Polyworker memiliki kendali lebih besar atas waktu, proyek, dan arah karier mereka.
- Jaringan Profesional yang Luas. Terlibat di berbagai sektor membuka peluang kolaborasi baru dan memperluas relasi bisnis.
Namun, menjadi polyworker juga tidak tanpa risiko. Tantangan terbesar adalah manajemen waktu. Mengatur beberapa pekerjaan secara bersamaan bisa menyebabkan kelelahan atau bahkan burnout jika tidak diimbangi dengan disiplin dan batasan yang jelas.
Selain itu, konflik kepentingan juga bisa muncul jika dua pekerjaan berada di sektor yang sama atau memiliki kebijakan eksklusivitas. Masalah konsistensi kinerja pun kerap menjadi perhatian, karena tidak semua orang mampu menjaga kualitas kerja di setiap peran secara bersamaan. Ada pula tantangan dari sisi administratif dan hukum, seperti pengelolaan pajak untuk beberapa penghasilan dan pembagian waktu kerja sesuai regulasi.
Semua tantangan di atas penting untuk dipertimbangkan dan dicari solusinya, bila seseorang ingin menjadi polyworker. Artinya, konsep ini mungkin tidak untuk semua orang. Khususnya mereka yang tak memiliki banyak waktu tersisa di luar satu pekerjaan utama yang telah ditekuni.
Ringkas kata, Polyworking memang merupakan refleksi dari perubahan mendasar dalam dunia kerja modern. Dorongan teknologi, kebutuhan finansial, dan pencarian makna kerja telah membentuk generasi baru pekerja yang dinamis, adaptif, dan multifaset. Meski menuntut kemampuan manajemen waktu yang kuat, konsep ini membuka peluang besar bagi individu untuk meraih stabilitas ekonomi sekaligus kebebasan profesional.
Dengan keseimbangan yang tepat antara produktivitas dan kesehatan mental, polyworking dapat menjadi bentuk karier masa depan yang lebih fleksibel, beragam, dan berkelanjutan di era digital ini.
Di sisi lain, perusahaan yang mempekerjakan polyworker pun perlu memiliki sistem HR modern, agar dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan pekerja masa kini. Dengan sistem HR seperti Gaji.id misalnya, mempekerjakan polyworker atau bahkan freelancer tak akan menjadi masalah. Sebab sistem Gaji.id dapat dikustomisasi menurut cara kerja, jam kerja, dan potongan PPh yang berlaku untuk setiap pekerja. Fleksibilitas Gaji.id ini memberi keleluasaan bagi perusahaan untuk bekerjasama dengan berbagai model pekerja sekaligus. Ingin tahu lebih lanjut tentang Gaji.id? Hubungi kami atau jadwalkan demo untuk informasi selengkapnya.




