Placeholder canvas

Kenapa Resign Berjamaah: Alasan dan Solusi untuk Mengatasinya

Resign berjamaah, atau fenomena di mana sekelompok karyawan memutuskan untuk meninggalkan perusahaan secara bersama-sama, telah menjadi topik yang semakin menarik perhatian dalam lingkungan kerja modern. Fenomena ini kerap terjadi setelah Lebaran, di mana kebanyakan karyawan sudah menerima Tunjangan Hari Raya (THR) mereka. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa alasan kenapa resign berjamaah terjadi dan dampaknya bagi perusahaan.

Tanpa menutup kemungkinan adanya alasan-alasan lain, beberapa faktor berikut ini biasanya menjadi sebab kuat terjadinya resign berjamaah:

  1. Ketidakpuasan terhadap Lingkungan Kerja.

Salah satu alasan utama di balik resign berjamaah adalah ketidakpuasan terhadap lingkungan kerja. Ini bisa meliputi masalah seperti budaya perusahaan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai individu, kebijakan manajemen yang tidak adil, atau kurangnya kesempatan untuk pertumbuhan dan pengembangan karier. Ketika sekelompok karyawan merasa tidak puas dengan kondisi di tempat kerja, mereka mungkin merasa lebih kuat dan lebih aman untuk mengambil langkah resign bersama-sama.

Baca Juga: Mengapa Karyawan Resign Setelah Lebaran?

  1. Kehilangan Kepercayaan terhadap Manajemen.

Kepercayaan adalah elemen kunci dalam hubungan antara karyawan dan manajemen. Ketika karyawan kehilangan kepercayaan terhadap manajemen mereka, itu bisa menjadi pemicu untuk resign bersama-sama. Penyebab kehilangan kepercayaan bisa bermacam-macam, mulai dari kurangnya transparansi dalam pengambilan keputusan hingga perasaan bahwa manajemen tidak mendengarkan kebutuhan dan masalah karyawan.

  1. Perubahan Organisasi yang Tidak Disukai.

Kadang-kadang, perusahaan mengalami perubahan signifikan seperti restrukturisasi, penggabungan, atau perubahan kepemimpinan yang tidak disukai oleh sebagian besar karyawan. Jika karyawan merasa bahwa perubahan tersebut merugikan atau merusak kepentingan mereka, mereka mungkin memilih untuk meninggalkan perusahaan bersama-sama sebagai tindakan protes atau karena mereka merasa tidak lagi cocok dengan arah yang diambil oleh organisasi.

  1. Efek Domino.

Dalam beberapa kasus, resign berjamaah bisa dimulai oleh satu atau beberapa individu yang mengambil langkah tersebut, dan kemudian mempengaruhi rekan-rekan mereka untuk mengikuti jejak yang sama. Efek domino ini bisa terjadi karena alasan-alasan di atas, atau karena karyawan merasa lebih nyaman dan lebih mampu menghadapi ketidakpastian masa depan dengan keluar bersama-sama dengan orang-orang yang mereka kenal dan percayai.

  1. Kondisi Ekonomi dan Peluang Pasar.

Faktor eksternal seperti kondisi ekonomi yang tidak stabil atau peluang pasar yang menarik juga bisa mempengaruhi keputusan karyawan untuk resign bersama-sama. Misalnya, jika ada peluang kerja yang lebih baik di tempat lain, atau jika kondisi ekonomi memburuk dan perusahaan tidak mampu memberikan jaminan keamanan kerja, karyawan mungkin merasa lebih baik meninggalkan perusahaan bersama-sama untuk mencari peluang yang lebih baik di tempat lain.

  1. Sudah Menerima THR.

Ketika THR yang dinanti-nanti telah diterima, biasanya karyawan lalu memutuskan untuk segera mengundurkan diri dan mencari pekerjaan lain, agar dapat memperoleh THR di perusahaan yang baru. Itulah kenapa resign berjamaah sering terjadi.

Baca Juga: Penting! Ini Aturan THR Karyawan yang Resign

Dampak resign berjamaah bisa sangat signifikan bagi perusahaan. Selain kehilangan bakat dan pengalaman yang berharga, resign berjamaah juga bisa merusak reputasi perusahaan dan mempengaruhi produktivitas secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami penyebab resign berjamaah dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya.

Beberapa langkah yang dapat diambil oleh perusahaan untuk mencegah resign berjamaah termasuk meningkatkan komunikasi dan keterbukaan antara manajemen dan karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung pertumbuhan, serta mengambil tindakan proaktif untuk menangani masalah yang mungkin muncul sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih besar.

Dalam menghadapi kenapa resign berjamaah terjadi, penting bagi perusahaan untuk melihatnya sebagai tanda peringatan bahwa ada masalah yang perlu diatasi dalam lingkungan kerja. Dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan karyawan, serta menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan pertumbuhan dan pengembangan, perusahaan dapat mengurangi risiko resign berjamaah dan membangun tim yang kuat dan produktif.

Demi mencegah terjadinya resign berjamaah, penting bagi perusahaan untuk melakukan pengelolaan SDM yang optimal. Dukungan sistem informasi terkini seperti aplikasi HRIS dari Gaji.id misalnya, dapat membantu perusahaan melakukan manajemen SDM yang lebih baik. Hubungi kami atau jadwalkan demo untuk informasi selengkapnya. 

Share this Article:

Scroll to Top