Disguised unemployment atau pengangguran terselubung adalah suatu kondisi di mana sejumlah orang bekerja dalam suatu kegiatan ekonomi, namun kontribusi mereka terhadap produktivitas sangat minim atau bahkan nol. Dengan kata lain, jumlah pekerja yang ada melebihi kebutuhan nyata untuk menjalankan suatu pekerjaan. Sehingga keberadaan sebagian pekerja tersebut tidak mempengaruhi output total jika mereka diberhentikan. Konsep ini pertama kali populer dalam studi ekonomi pembangunan dan sering dikaitkan dengan sektor pertanian di negara-negara berkembang. Di sektor pertanian, banyak anggota keluarga terlibat dalam pekerjaan ladang, namun hanya sebagian dari mereka yang benar-benar berkontribusi secara produktif.
Ciri-Ciri Disguised Unemployment
Ada beberapa ciri-ciri utama dari pengangguran terselubung, antara lain:
- Produktivitas Marginal Nol atau Negatif
Jika salah satu pekerja berhenti bekerja, tidak ada perubahan dalam output keseluruhan.
- Pekerjaan Tidak Sesuai Kualifikasi
Individu mungkin bekerja dalam bidang yang tidak memanfaatkan kemampuan atau pelatihan mereka secara optimal.
- Sering Terjadi di Sektor Informal atau Tradisional
Kondisi ini umum ditemukan dalam sektor pertanian, usaha kecil-kecilan, atau pekerjaan berbasis keluarga.
- Tidak Tercermin dalam Data Pengangguran
Karena pekerja tersebut tetap dianggap bekerja, meskipun mereka tidak benar-benar produktif.
Penyebab Disguised Unemployment
Pengangguran terselubung terjadi karena sejumlah faktor, terutama yang berkaitan dengan struktur ekonomi dan sosial suatu negara:
- Kelebihan Tenaga Kerja di Sektor Pertanian
Di banyak negara berkembang, sebagian besar tenaga kerja masih terserap dalam sektor pertanian tradisional. Karena keterbatasan lahan dan teknologi, jumlah pekerja optimal seringkali jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah aktual yang bekerja di lahan tersebut.
- Kurangnya Lapangan Kerja di Sektor Formal
Ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dan ketersediaan lapangan kerja formal menyebabkan banyak orang bekerja dalam sektor informal. Selain itu, mereka juga mungkin ikut serta dalam usaha keluarga meskipun tidak benar-benar dibutuhkan.
- Ketimpangan Pembangunan Regional
Ketika pembangunan ekonomi terpusat di kota besar, wilayah pedesaan tidak memiliki cukup infrastruktur dan investasi untuk menciptakan lapangan kerja produktif. Sehingga, masyarakat setempat tetap bekerja dalam sektor-sektor tradisional dengan produktivitas rendah.
- Keterbatasan Pendidikan dan Pelatihan
Rendahnya tingkat pendidikan membuat pekerja tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk masuk ke sektor industri atau jasa yang lebih produktif.
- Norma Sosial dan Budaya
Dalam beberapa kasus, norma sosial mendorong semua anggota keluarga untuk “membantu” pekerjaan keluarga meskipun kontribusi mereka tidak diperlukan secara ekonomi.
Dampak Disguised Unemployment
Meskipun pengangguran terselubung tidak selalu tampak merugikan secara langsung, dalam jangka panjang kondisi ini dapat membawa berbagai dampak negatif:
- Pemborosan Sumber Daya Manusia
Tenaga kerja yang tidak dimanfaatkan secara optimal berarti potensi produktivitas ekonomi secara keseluruhan menjadi lebih rendah dari yang seharusnya.
- Pertumbuhan Ekonomi Lambat
Dengan banyaknya tenaga kerja yang tidak produktif, maka output per kapita rendah dan berdampak pada lambatnya pertumbuhan ekonomi nasional.
- Kemiskinan Struktural
Pengangguran terselubung berkontribusi pada siklus kemiskinan karena pendapatan tetap rendah, terutama di wilayah pedesaan.
- Distribusi Pendapatan Tidak Merata
Ketimpangan pendapatan meningkat karena sektor-sektor produktif di kota membayar lebih tinggi dibanding sektor tradisional yang tidak efisien.
Langkah-Langkah Mengatasi Pengangguran Terselubung
Mengatasi pengangguran terselubung memerlukan pendekatan yang komprehensif. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:
- Diversifikasi Ekonomi Pedesaan
Pemerintah perlu mendorong pembangunan industri kecil dan menengah di wilayah pedesaan untuk menyerap tenaga kerja yang berlebih dari sektor pertanian.
- Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan
Program pelatihan keterampilan kerja dan pendidikan teknik harus diperluas agar tenaga kerja siap masuk ke sektor yang lebih modern dan produktif.
- Investasi Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan akses internet akan meningkatkan daya tarik investasi dan menciptakan lapangan kerja baru.
- Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil
Mendukung wirausaha lokal dalam permodalan, pelatihan, dan akses pasar dapat mengalihkan tenaga kerja tidak produktif ke usaha yang bernilai tambah.
- Reformasi Agraria dan Teknologi Pertanian
Penggunaan teknologi pertanian modern dan redistribusi lahan yang lebih adil dapat meningkatkan efisiensi pertanian dan mengurangi kebutuhan tenaga kerja berlebih.
- Pengembangan Sektor Jasa
Sektor jasa seperti pariwisata, perdagangan, dan pendidikan dapat menjadi sumber lapangan kerja baru yang menyerap tenaga kerja.
- Urbanisasi Terencana
Migrasi ke kota dapat menjadi solusi, asalkan dilakukan secara terencana dengan dukungan infrastruktur, perumahan, dan kebijakan tenaga kerja yang inklusif.
Mengatasi pengangguran terselubung memerlukan upaya terkoordinasi dan menyeluruh. Dengan langkah-langkah di atas, negara akan dapat memanfaatkan potensi SDM secara optimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pengangguran terselubung, perusahaan perlu memiliki strategi rekrutmen yang tepat sasaran. Salah satunya dengan menggunakan aplikasi HRIS seperti Gaji.id. Aplikasi HRIS berbasis AI ini dapat mengotomatisasi berbagai proses administrasi HR, mulai dari penggajian, penghitungan iuran-iuran, cuti, lembur, dan rekrutmen. Dengan aplikasi Gaji.id, seluruh proses rekrutmen dapat dipermudah. Ingin tahu lebih lanjut tentang aplikasi Gaji.id? Hubungi kami atau jadwalkan demo untuk informasi selengkapnya.