Siapa mau #KaburAjaDulu? Melihat situasi dan kondisi negara kita, mungkin akan banyak pekerja Indonesia yang mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan ini. Dalam beberapa tahun terakhir memang semakin banyak pekerja Indonesia memilih untuk bekerja di luar negeri demi peluang yang lebih baik. Fenomena ini sering dikaitkan pula dengan tagar #KaburAjaDulu, yang mencerminkan keinginan banyak orang untuk mencari lingkungan kerja yang lebih menjanjikan. Hal tersebut tidak hanya terjadi di kalangan tenaga kerja dengan keahlian tinggi (high-skilled workers). Akan tetapi terjadi juga di sektor-sektor lain yang memiliki permintaan tinggi di luar negeri. Namun, bila kegerakan ini semakin kencang, tentu akan berakibat negatif bagi keberlangsungan dunia kerja di Indonesia. Artikel ini akan mengupas tentang dampak hijrahnya para pekerja Indonesia ke luar negeri, serta langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasinya.
Baca Juga: #KaburAjaDulu, Mengapa Memilih Kerja ke Luar Negeri?
Faktor Pendorong Migrasi Pekerja Indonesia ke Luar Negeri
Beberapa faktor utama yang menyebabkan pekerja Indonesia memilih untuk bekerja di luar negeri antara lain:
- Gaji dan Kesejahteraan yang Lebih Tinggi
Negara-negara seperti Singapura, Australia, Jepang, dan negara-negara Eropa menawarkan kompensasi yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Ini terutama bagi tenaga kerja di sektor teknologi, kesehatan, dan engineering.
- Kesempatan Karier yang Lebih Baik
Banyak perusahaan multinasional di luar negeri menyediakan jalur karier yang lebih jelas dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sebab, kebanyakan perusahaan di Indonesia masih memiliki birokrasi dan pandangan senioritas yang kuat.
- Kondisi Kerja yang Lebih Baik
Aspek seperti work-life balance, jaminan sosial, dan budaya kerja yang lebih profesional menjadi faktor menarik bagi banyak pekerja Indonesia.
- Stabilitas Ekonomi dan Politik
Beberapa pekerja merasa bahwa kondisi sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia masih kurang stabil. Hal ini membuat mereka memilih untuk bekerja di negara dengan lingkungan yang lebih kondusif.
Baca Juga: 3 Tes Penting dalam Pemetaan Talenta Perusahaan
Dampak Tren #KaburAjaDulu terhadap Talent Pool di Indonesia
Eksodus tenaga kerja berbakat ke luar negeri akan membawa konsekuensi bagi ketersediaan SDM di Indonesia. Berikut beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi akibat tren ini:
- Brain Drain, Berkurangnya Talenta Berkualitas di Dalam Negeri
Brain drain adalah fenomena di mana tenaga kerja dengan keterampilan tinggi meninggalkan negara asalnya untuk bekerja di luar negeri. Akibatnya, Indonesia kehilangan sumber daya manusia unggul yang seharusnya bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
- Kesenjangan Keahlian (Skill Gap) di Industri Domestik
Dengan banyaknya tenaga kerja ahli yang pergi, industri dalam negeri akan sering kesulitan mendapatkan talenta dengan keterampilan yang sesuai. Hal ini terutama terjadi di sektor teknologi informasi, kesehatan, dan manufaktur berteknologi tinggi.
- Kenaikan Gaji dan Kompetisi yang Lebih Ketat
Untuk mempertahankan talenta terbaik, perusahaan Indonesia harus meningkatkan gaji dan tunjangan pekerja. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi perusahaan yang memiliki keterbatasan anggaran, terutama bagi startup dan UMKM.
Upaya Mengatasi Dampak Negatif dari #KaburAjaDulu
Untuk mengurangi dampak negatif dari brain drain, beberapa langkah dapat dilakukan oleh pemerintah dan sektor swasta:
- Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintah dan perusahaan harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih kompetitif dari segi gaji, tunjangan, dan work-life balance.
Baca Juga: Employee Experience, Konsep dan Implementasinya di Dunia Kerja
- Mendorong Program Retensi Talenta
Perusahaan bisa menawarkan program insentif seperti beasiswa, pelatihan berkelanjutan, atau peluang kerja di kantor cabang luar negeri.
- Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan
Program pendidikan yang fokus pada keterampilan sesuai kebutuhan industri akan membantu mengurangi kesenjangan keahlian yang terjadi karena tren #KaburAjaDulu.
- Menjalin Kolaborasi dengan Diaspora Indonesia
Pemerintah bisa memanfaatkan jaringan diaspora Indonesia untuk berbagi ilmu, serta mendorong transfer teknologi dan pengetahuan kembali ke tanah air.
- Membuka Peluang bagi Pekerja Asing
Tenaga kerja asing bisa menjadi solusi sementara untuk menjaga keseimbangan pasar tenaga kerja dan keberlanjutan industri di Indonesia.
Jadi, meskipun tren #KaburAjaDulu membawa manfaat pribadi bagi setiap individu, tidak demikian dampaknya bagi dunia kerja Indonesia secara umum. Migrasi tenaga kerja berbakat ke luar negeri dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan bagi kondisi talent pool di dalam negeri. Brain drain dan skill gap di berbagai bidang akan menjadi puncak gunung es yang paling nampak sebagai akibat dari fenomena ini.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah perlu mengubah atau menerapkan kebijakan-kebijakan baru yang strategis. Sebab sesungguhnya bila dikelola dengan baik, migrasi tenaga kerja bisa menjadi peluang untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
Salah satu cara untuk mengurangi eksodus tenaga kerja Indonesia ke luar negeri adalah dengan meningkatkan kenyamanan bekerja. Untuk urusan administratif HR misalnya, perusahaan dapat mendayagunakan sistem HRIS seperti aplikasi Gaji.id untuk meningkatkan kenyamanan karyawan. Dengan aplikasi Gaji.id, hampir semua proses administratif di departemen HR dapat diotomatisasi sehingga menjadi lebih mudah dan lancar. Ini termasuk penggajian, penghitungan iuran-iuran pendapatan, manajemen absensi, dan lain-lain. Ingin tahu lebih lanjut tentang aplikasi Gaji.id? Hubungi kami atau jadwalkan demo untuk informasi selengkapnya.