Perbedaan Employee Branding dan Employer Branding Model

Apa sih employee branding dan employer branding? Kedua istilah yang terdengar mirip itu sering digaungkan akhir-akhir ini. Dalam dunia bisnis modern, konsep branding tak hanya berlaku untuk produk atau layanan, tetapi juga untuk citra perusahaan sebagai tempat kerja. Membangun reputasi perusahaan sebagai tempat kerja yang menyenangkan ternyata memegang peranan penting untuk menarik dan mempertahankan talenta-talenta terbaik di perusahaan. Dalam konteks ini, ada dua istilah yang sering muncul, yaitu employee branding dan employer branding. Meskipun terdengar serupa, keduanya memiliki fokus dan tujuan yang berbeda. Artikel ini akan membahas perbedaan antara employee branding dan employer branding model, serta pentingnya memahami kedua konsep tersebut bagi perusahaan.

Definisi 

Employee branding adalah proses di mana karyawan menginternalisasi nilai, misi, dan budaya perusahaan, sehingga perilaku mereka mencerminkan citra perusahaan tersebut. Karyawan berperan sebagai duta merek yang memproyeksikan citra positif perusahaan kepada publik, termasuk pelanggan, mitra bisnis, dan calon karyawan. 

Sementara itu, employer branding adalah upaya perusahaan untuk membangun dan mempromosikan citra mereka sebagai tempat kerja ideal. Hal ini dengan tujuan menarik dan mempertahankan tenaga kerja terbaik dalam perusahaan. Konsep tersebut melibatkan strategi komunikasi yang menonjolkan keunggulan perusahaan, seperti budaya kerja yang positif, peluang pengembangan karier, dan kesejahteraan karyawan. 

Baca Juga: Employer Branding, Membangung Reputasi Sebagai Tempat Kerja Idaman

Perbedaan Utama antara Employee Branding dan Employer Branding Model

Perlu disadari bahwa kedua model ini penting dan sebaiknya diterapkan bersama-sama, karena keduanya berkaitan dan saling mendukung satu sama lain. Namun, meskipun sama-sama membangun citra perusahaan, ada beberapa perbedaan mendasar antara employee branding dan employer branding. Mari kita telusuri satu persatu. 

  1. Fokus Utama

Employee branding berfokus pada bagaimana karyawan memandang dan mewakili perusahaan. Ini berkaitan dengan persepsi internal dan bagaimana karyawan menyampaikan citra perusahaan kepada orang luar melalui perilaku dan komunikasi mereka.

Sedangkan employer branding berfokus pada bagaimana perusahaan ingin dipersepsikan oleh calon karyawan dan masyarakat secara umum. Ini melibatkan upaya perusahaan untuk menampilkan diri sebagai tempat kerja yang menarik dan menyenangkan. 

  1. Tujuan

Employee branding bertujuan untuk menciptakan keselarasan antara nilai perusahaan dan perilaku karyawan. Sehingga karyawan secara alami menjadi duta merek yang mempromosikan perusahaan.

Sementara tujuan employer branding adalah untuk menarik kandidat berkualitas dan mempertahankan karyawan dengan membangun reputasi sebagai tempat kerja yang unggul.

  1. Pelaksana

Employee branding dilakukan oleh karyawan melalui interaksi mereka dengan pihak eksternal, baik secara langsung maupun melalui platform seperti media sosial.

Di lain pihak, employer branding diinisiasi oleh manajemen perusahaan, khususnya departemen HR dan pemasaran, melalui strategi komunikasi yang terencana.

Baca Juga: Employee Branding, Membangun Image Perusahaan Melalui Karyawan

  1. Pendekatan

Employee branding cenderung lebih organik dan didasarkan pada pengalaman nyata karyawan. Ketika karyawan merasa puas dan terlibat, mereka cenderung berbagi pengalaman positif mereka, yang pada gilirannya meningkatkan citra perusahaan.

Sedangkan, employer branding lebih terstruktur dan strategis, dengan perusahaan secara aktif mempromosikan nilai-nilai dan keunggulan mereka untuk membentuk persepsi publik.

Pentingnya Memahami Kedua Konsep

Memahami perbedaan antara employee branding dan employer branding model penting bagi perusahaan karena keduanya berkaitan erat dan saling mempengaruhi. Beberapa alasan mengapa hal ini penting, antara lain:

  • Dengan memahami dan menerapkan kedua konsep ini, perusahaan dapat memastikan bahwa citra yang mereka promosikan sejalan dengan pengalaman nyata karyawan. Ketidaksesuaian antara employer branding dan employee branding dapat merusak reputasi perusahaan.
  • Employer branding yang kuat dapat menarik kandidat berkualitas, sementara employee branding yang positif membantu mempertahankan karyawan dan meningkatkan kepuasan kerja.
  • Di pasar tenaga kerja yang kompetitif, memiliki employer branding dan employee branding yang kuat dapat membedakan perusahaan dari pesaing. Ini menjadikannya lebih menarik bagi calon karyawan dan mitra bisnis.

Jadi, employee branding dan employer branding model memang sangat berhubungan, namun keduanya memiliki fokus dan pendekatan yang berbeda. Employer branding berfokus pada upaya perusahaan untuk membangun citra sebagai tempat kerja yang ideal. Sementara employee branding berkaitan dengan bagaimana karyawan mewakili dan mempromosikan perusahaan melalui perilaku dan komunikasi mereka. Dengan memahami dan mengintegrasikan kedua konsep ini, perusahaan dapat membangun reputasi yang kuat, menarik talenta terbaik, dan mempertahankan karyawan berkualitas.

Salah satu cara mempertahankan karyawan dan meningkatkan kepuasan bekerja adalah pendayagunaan teknologi untuk mempermudah urusan administrasi karyawan. Menggunakan aplikasi HRIS seperti Gaji.id misalnya, dapat membantu karyawan dalam berbagai hal administratif seperti penggajian, absensi, perizinan cuti, dan lain-lain. Ingin tahu lebih lanjut mengenai aplikasi Gaji.id? Hubungi kami atau jadwalkan demo untuk informasi selengkapnya.

Share this Article:

Scroll to Top