Work-life balance adalah konsep yang mengacu pada keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan seseorang. Konsep ini bertujuan agar individu mampu membagi waktu, energi, dan perhatian secara seimbang antara tanggung jawab profesional dan kehidupan pribadi. Ini termasuk waktu bersama keluarga, kesehatan, dan rekreasi. Keseimbangan bukan berarti pembagian yang sama antara kedua aspek tersebut, melainkan kemampuan untuk memenuhi tuntutan masing-masing tanpa mengorbankan yang lain.
Work-life balance menjadi perhatian utama di era modern karena tingginya tekanan dan tuntutan pekerjaan seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi. Ketika batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi semakin kabur, apalagi dengan adanya model kerja remote, menjaga keseimbangan menjadi lebih sulit.
Baca Juga: Employee Experience, Implementasinya di Dunia Kerja
Konsep keseimbangan antara kerja dan hidup sebenarnya sudah ada sejak lama, tetapi baru mendapatkan perhatian serius pada dekade 1980-an. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep ini adalah pergeseran peran gender di tempat kerja. Semakin banyak perempuan yang memasuki dunia kerja, sehingga muncul kebutuhan untuk membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Namun, seiring berjalannya waktu, semakin banyak pria juga menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Tidak hanya itu, isu kesehatan mental dan fisik juga mulai diperhatikan sebagai bagian dari keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Psikolog Mihaly Csikszentmihalyi, lewat bukunya Flow: The Psychology of Optimal Experience adalah salah satu tokoh yang mempopulerkan konsep work-life balance. Selain itu, konsep ini juga dipengaruhi oleh teori role strain Goode. Menurut Goode, individu dengan berbagai peran sosial akan menghadapi tekanan ketika mencoba memenuhi tuntutan dari masing-masing peran. Kondisi tersebut dapat memicu ketegangan dan konflik, sehingga mempengaruhi kesehatan mental individu. Teori ini mendasari pentingnya keseimbangan dalam menjalankan berbagai peran yang dimiliki seseorang.
Mengapa Work-Life Balance Penting?
Keseimbangan antara kerja dan hidup bukan hanya masalah personal, tetapi juga memiliki implikasi yang luas terhadap kesejahteraan masyarakat secara umum. Berikut adalah beberapa alasan pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia profesional dan kehidupan pribadi:
- Meningkatkan Kesehatan Mental dan Fisik
Ketika seseorang tidak dapat mengatur keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, hal ini dapat mengakibatkan stres yang berkepanjangan. Stres yang tidak terkelola dengan baik dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, seperti menyebabkan kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Selain itu, stres kerja juga dapat berdampak pada kesehatan fisik, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung, hipertensi, dan masalah metabolik.
Baca Juga: Hybrid vs Remote Work, Mana yang Lebih Relevan?
- Produktivitas yang Lebih Tinggi
Meski terdengar kontradiktif, keseimbangan yang baik antara kerja dan hidup justru dapat meningkatkan produktivitas seseorang. Ketika seseorang merasa bugar, baik secara mental maupun fisik, ia akan lebih fokus dan efisien dalam bekerja. Sebaliknya, karyawan yang terlalu banyak bekerja cenderung mengalami burnout, yang dapat menurunkan produktivitas dan kualitas pekerjaan.
- Hubungan Keluarga yang Lebih Baik
Keseimbangan antara kerja dan hidup juga berdampak pada kualitas hubungan dalam keluarga. Ketika seseorang mampu meluangkan waktu untuk keluarga, hubungan yang terjalin akan menjadi lebih kuat dan harmonis. Sebaliknya, ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat menyebabkan ketegangan dan konflik dalam keluarga.
- Mengurangi Tingkat Turnover dan Absen di Tempat Kerja
Perusahaan yang mempromosikan keseimbangan antara kerja dan hidup cenderung memiliki tingkat turnover lebih rendah. Hal ini karena karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh perusahaan, sehingga cenderung lebih betah di tempat kerja. Selain itu, keseimbangan kerja dan hidup juga mengurangi tingkat absen karyawan karena mereka lebih sehat secara fisik dan mental.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keseimbangan antara kerja dan hidup dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari individu itu sendiri maupun dari lingkungan eksternalnya. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi:
- Lingkungan Kerja
Tempat kerja yang mendukung keseimbangan antara kerja dan hidup sangat penting. Beberapa perusahaan menawarkan fleksibilitas waktu bekerja, atau opsi bekerja dari rumah. Hal ini dapat membantu karyawan mengatur waktu dengan lebih baik.
- Teknologi
Teknologi memang mempermudah pekerjaan, terutama dalam hal komunikasi, tapi juga dapat menjadi penghalang bagi keseimbangan antara kerja dan hidup. E-mail, pesan singkat, dan panggilan telepon dapat mengaburkan batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Hal ini karena karyawan merasa harus selalu menyediakan diri bagi urusan pekerjaan, bahkan di luar jam kerja.
Baca Juga: 15 Ide Employee Bonding Yang Tak Terlupakan
- Kebutuhan Pribadi
Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda dalam hal keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Misalnya, seorang pekerja yang baru saja memiliki anak mungkin memiliki prioritas yang berbeda dibandingkan dengan seorang pekerja yang belum berkeluarga.
- Dukungan Sosial
Dukungan dari keluarga, teman, dan rekan kerja juga merupakan faktor penting dalam mencapai keseimbangan antara kerja dan hidup. Dorongan yang positif dari keluarga dan orang-orang terdekat akan membuat seseorang mampu membuat prioritas yang benar dalam kehidupan.
Cara Mencapai Work-Life Balance
Mencapai keseimbangan antara kerja dan hidup bukanlah hal yang mudah, tetapi ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mewujudkannya. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencapai keseimbangan tersebut:
- Tetapkan Prioritas
Langkah pertama adalah menetapkan prioritas yang benar. Tentukan tugas dan tanggung jawab mana yang paling penting, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Setelah tugas-tugas terpenting selesai, kita dapat melakukan aktivitas lainnya sesuai urutan prioritas yang telah kita tetapkan.
- Atur Waktu dengan Bijak
Manajemen waktu yang efektif adalah kunci untuk mencapai keseimbangan antara dunia kerja dan kehidupan pribadi. Gunakan alat bantu seperti kalender, to-do list, atau aplikasi manajemen waktu untuk mengatur jadwal. Selain itu, tetapkan batas waktu untuk setiap pekerjaan agar tidak mengganggu waktu pribadi.
- Belajar Mengatakan Tidak
Salah satu tantangan terbesar dalam menjaga keseimbangan antara kerja dan hidup adalah kemampuan untuk mengatakan tidak. Terkadang, kita merasa harus selalu mengerjakan semua tugas yang diminta, baik di tempat kerja maupun di rumah. Namun, belajar mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak mendesak akan membantu kita untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
- Buat Batasan yang Jelas
Buatlah batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Misalnya, ketika berada di rumah, cobalah untuk tidak memeriksa email kerja atau menerima panggilan terkait pekerjaan. Dengan demikian, waktu pribadi dapat digunakan dengan lebih maksimal.
- Manfaatkan Teknologi Secara Bijak
Gunakan teknologi secara bijak, seperti menetapkan waktu kapan harus mematikan ponsel atau tidak merespon pesan kerja di luar jam kantor.
- Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Kesehatan fisik dan mental adalah fondasi penting untuk mencapai keseimbangan antara kerja dan hidup. Luangkan waktu untuk berolahraga, tidur yang cukup, dan makan makanan sehat. Selain itu, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika merasa kewalahan secara mental atau emosional.
- Carilah Dukungan
Jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau rekan kerja. Terkadang, berbicara dengan seseorang akan membantu mengurangi stres dan memberikan perspektif yang lebih baik tentang bagaimana cara mengatasi tantangan.
Kesimpulannya, work-life balance tidak hanya berdampak pada kesejahteraan karyawan, tapi juga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik, mental, dan sosial seseorang. Melakukan beberapa hal di atas secara konsisten dapat membantu kita mencapai taraf keseimbangan kerja dan hidup yang kita harapkan.
Dalam upaya mencapai keseimbangan antara kerja dan hidup, perusahaan dapat memanfaatkan aplikasi HRIS seperti Gaji.id. Dengan teknologi yang canggih, aplikasi ini dapat mengotomatisasi berbagai proses administratif dalam departemen HR. Ini dengan sendirinya memperlancar kinerja dan operasional karyawan secara keseluruhan. Sehingga mereka dapat mengelola waktu kerja dengan lebih baik. Ingin tahu lebih lanjut tentang aplikasi Gaji? Hubungi kami atau jadwalkan demo untuk informasi selengkapnya.