Placeholder canvas

Poin Penting Terkait UMR Jakarta Yang Wajib Diketahui

Sistem Payroll

UMR atau Upah Minimum Regional salah satu hal yang dijadikan patokan oleh perusahaan dalam menentukan maupun perhitungan gaji karyawan. Upah Minimum Regional merupakan biaya nominal yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Tentunya besaran UMR diketahui oleh karyawan dari perusahaan tersebut, artinya harus ada transparan diantara kedua belah pihak. Di artikel kali ini akan membahas sera-serbi UMR Jakarta pada tahun 2019. Mengingat setiap tahunnya terjadi peningkatan tarif UMR.

1. Presentase Kenaikan UMR Jakarta Pada Tahun 2019

Poin pertama terkait bagaimana cara menentukan besaran presentase kenaikan Upah Minimum Regional dan tentunya kegiatan ini dilakukan atas dasar pertimbangan data yang sudah teruji keakuratannya.

Pada tahun 2019 kenaikan UMR mengacu data inflasi yang besarannya 2,88%. Lain halnya pada data pertumbuhan ekonomi sebesar 5,15% dan kedua hal tersebut menjadi sebuah komponen yang sangat penting dalam menentukan presentase kenaikan UMR yang setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan.

Selain itu, dari kesimpulan data diatas Kementrian Ketenagakerjaan menyimpulkan dan memutuskan bahwa besaran UMR 8,03%. Dan kemudian hasil tersebut disampaikan kepada Gubernur dari tiap Provinsi.

2. Angka UMR Jakarta 2019 Berdasarkan Ketetapan Terbaru Pemerintah

Seperti pembahasan diatas, bahwa setiap penetapan UMR di setiap daerah tidak bisa lepas dari  ketentuan dan peraturan Gubernur maupun pemerintah setempat. Hal tersebut sudah menjadi kebijakan yang tertuang dalam peraturan UMR No. 114 Tahun 2018.

Walaupun sebenarnya sudah diresmikan pada November tahun 2018, namun keputusan ini mulai berjalan pada tahun berikutnya. Penyampaian terkait keputusan ini oleh Saefullah selaku pelaksana harian Gubernur DKI Jakarta.

Setelah melalui proses sidang panjang maka diputuskan sebesar RP. 3.940.973, apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu Rp. 3.648.035.

3. UMR Jakarta Belum Sesuai Tuntutan Para Pekerja

Meskipun pada tahun 2019 UMR di Jakarta mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Namun hal ini tidak cukup membuat bahagia bagi para pekerja. Karena masih jauh dari kata layak dan belum memadai serikat pekerja.

Bahkan ketetapan UMR 2019 menuai kericuhan dan aksi demo yang dilakukan oleh para buruh. Aksi mogok kerja menjadi bentuk kritik kepada pemerintah agar segera menaikkan standar upah minimum regional.

Para pekerja yang ikut aksi menginginkan agar nominal UMR sebesar Rp. 4.373.820,  namun hingga saat ini keinginan tersebut belum terpenuhi. Besaran upah minimum regional memang menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Karena mencakup kesejahteraan para pegawai dan pekerja buruh.

4. Sanksi Ketika Tidak Patuh Pada Aturan UMR Terbaru

Ketetapan UMR di Jakarta memang menjadi tugas pemerintah. Maka dari itu siapa saja yang memberikan gaji tidak sesuai dengan yang sudah ditetapkan, akan di beri sanksi berupa penjara ataupun pidana. Sebagai contoh ketika ada pemilik perusahaan memberikan gaji tidak sesuai UMR, akan dipenjara selama 1 tahun- 4 tahun lamanya.

Oleh karena itu baik pekerja maupun pemilik perusahaan harus mengikuti informasi terkait UMR 2019. Hal ini sebagai dasar atau pedoman dalam memutuskan gaji karyawannya.

Namun bisa saja dari pemilik perusahaannya memberikan gaji tambahan sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras setiap karyawan. Selain membuat pekerja merasa nyaman, ikut serta dalam perekonomian karyawan.

Setelah mengetahui beberapa poin terkait UMR Jakarta, tidak lengkap rasanya jika belum mencoba aplikasi gaji.id. Keakuratannya dalam menghitung setiap gaji karyawan, membuat aplikasi ini banyak digunakan oleh pemilik perusahaan.

Tidak hanya memudahkan dalam menghitung gaji, aplikasi ini juga bisa mengelola terkait bpjs ketenagakerjaan, dan juga potongan PPh 21 karyawan sesuai PTKP. Nah, itulah sedikit informasi terkait poin-poin UMR Jakarta yang bisa dijadikan referensi.

Share this Article:

Scroll to Top