Placeholder canvas

Ini Tips dalam Melakukan Behaviour Event Interview (BEI)

Sampai saat ini, BEI merupakan metode yang paling banyak digunakan oleh perusahaan dalam mewawancarai kandidat karyawan. Pasalnya, teknik ini tidak ribet, powerfull, dan mudah menggali kompetensi tiap individu secara maksimal.

Nah, sebagai pewawancara, tentunya Anda ingin proses interview dengan metode BEI berjalan lancar. Jadi, ikuti tips dalam melakukan Behaviour Event Interview (BEI) berikut ini, yuk.

1. Lakukan Persiapan Secara Maksimal Sebelum Wawancara Dimulai

Dalam menerapkan metode BEI, Anda harus mampu menggali informasi detail dari peserta wawancara. Untuk melakukan hal tersebut, tentu membutuhkan tenaga dan pikiran yang fokus dan tenang. Karena itu, pewawancara perlu mempersiapkan hal-hal berikut ini.

  • Pahami tugas semua kandidat karyawan beserta data pribadinya.
  • Agar tidak ada pertanyaan yang terlewat, catat daftarnya di kertas atau buku. Selain itu, persiapkan Behaviourally Anchored Rating Scale (BARS)—skala penilaian yang ditampilkan secara vertikal.
  • Malam hari sebelum mewawancarai, Anda harus tidur cukup supaya badan tetap fit dan bugar.
  • Sehari sebelumnya, lakukan survei lokasi interview. Pastikan suasana di sana kondusif sehingga mendukung proses wawancara.

2. Menghadapi Peserta Wawancara dengan Sikap Relaks

Metode BEI merupakan teknik wawancara yang mengutamakan kenyamanan kandidat selama berhadapan dengan interviewer. Untuk mempertahankan kesan tersebut, Anda harus berupaya menjaga sikap relaks dan menerapkan trik ini.

  • Mulailah tahap wawancara sesuai panduan yang ada, meliputi :
    – pembukaan;
    – penjelasan tujuan dan rencana;
    – pengajuan pertanyaan yang terstruktur;
    – dan pertanyaan kreatif atau lanjutan.
  • Catat semua jawaban yang diucapkan oleh kandidat secara lengkap. Jika kesulitan, Anda bisa merekamnya melalui perangkat audio visual. Sambil merekam, perhatikan bahasa tubuh calon karyawan. Dari bahasa tubuh, Anda dapat mengetahui tingkat kejujurannya.
  • Selama wawancara, jadilah pendengar yang baik. Pastikan kandidat merasa nyaman saat menceritakan atau menjawab pertanyaan dari Anda.
  • Usai mewawancarai semua kandidat, rapikan catatan dan rekaman. Kemudian, buat analisisnya agar Anda bisa mengambil keputusan dengan cepat.

3. Menyusun Pertanyaan Berkualitas

Pertanyaan merupakan poin penting dalam wawancara untuk mendapatkan dampak informasi positif dari kandidat. Karena itu, pertanyaan yang disusun harus memenuhi syarat sebagai berikut.

  • Menggali Kompetensi Berkomunikasi

Tiap kandidat pasti memiliki kemampuan komunikasi berbeda. Anda bisa menilainya dengan mengajukan pertanyaan, “Coba jelaskan, pengalaman apa yang paling menarik saat berbicara dengan orang lain?”

  • Ketahui Caranya Mengambil Keputusan

Ada tiga model pertanyaan yang bisa Anda ajukan. Berikut ini daftar pertanyaannya.

  • “Apakah Anda pernah membuat keputusan tersulit? Jika pernah, coba ceritakan proses pengambilan keputusan itu.”
  • “Coba jelaskan, mengapa Anda memilih keputusan tersebut?”
  • Intip Kemampuannya Melakukan Perencanaan dan Menjalankan Organisasi

Kompetensi ini bisa diketahui dengan cara menanyakan kepada kandidat tentang caranya menyelesaikan banyak tugas dalam waktu bersamaan. Atau tanyakan trik dalam menentukan prioritas kegiatan. Lihat strateginya mengelompokkan aktivitas; dari yang paling penting, penting mendesak, dan tidak penting.

  • Perhatikan Bakat Kepemimpinan dalam Diri Kandidat

Anda bisa mulai dengan menanyakan perannya dalam sebuah organisasi. Kemudian, tanyakan hal-hal yang ia kerjakan selama menjalankan peran tersebut. Jika kandidat pernah menjadi pemimpin kelompok, coba gali strateginya dalam mencapai tujuan organisasi. Dari sini, Anda dapat mengetahui tingkat kreativitasnya.

Demikian beberapa tips dalam melakukan Behavior Event Interview (BEI) yang harus dilakukan sebelum mewawancarai kandidat. Dalam menerapkan metode BEI, Anda mesti mengurangi pertanyaan bersifat teoritis. Selain itu, jangan mengajukan pertanyaan menjurus atau mengarahkan. Terakhir, kurangi pertanyaan yang memicu informasi sensitif dan negatif dari kandidat.

Share this Article:

Scroll to Top